
Anemia pada ibu hamil masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Faktor sosial ekonomi seperti pendapatan keluarga memegang peran penting dalam menentukan
status gizi dan kepatuhan konsumsi suplemen besi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Ciruas, khususnya di Desa Singamerta, Pelawad, dan Pulo. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2025 melalui kuesioner dan wawancara langsung terhadap seluruh populasi ibu hamil di tiga desa tersebut (n=31). Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari total 31 responden, sebanyak 87% ibu hamil berada pada tingkat sosial ekonomi rendah dan 13% pada tingkat sosial ekonomi tinggi. Sebanyak 52% ibu hamil mengalami anemia berdasarkan kadar hemoglobin <11 g/dL, sedangkan 48% lainnya tidak anemia. Mayoritas ibu hamil dengan anemia berada dalam kondisi sosial ekonomi rendah. Rendahnya pendapatan berpotensi menurunkan daya beli terhadap pangan bergizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD), yang berkontribusi pada meningkatnya prevalensi anemia.
Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil, Sosial Ekonomi, Pendapatan Keluarga
Selengkapnya >> GAMBARAN SOSIAL EKONOMI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI DESA SINGAMERTA DESA PELAWAD DAN DESA PULO JULI 2025
Selengkapnya : Semua Artikel / Hasil Penelitian di Puskesmas Ciruas